D. Zawawi Imron
D. Zawawi Imron lahir di Desa Batang-batang, ujung timur Pulau Madura. Setelah menyelesaikan Sekolah Rakyat (setara SD) dan kemudian belajar di Pesantren Lambicabbi, Gapura, Sumenep, selama 18 bulan. Kumpulan sajaknya, Bulan Tertusuk Ilalang, sempat mengilhami sutradara Garin Nugroho menggarap film Bulan Tertusuk Ilalang. Kumpulan sajaknya, Nenekmoyangku Airmata, terpilih sebagai Buku Puisi Terbaik dari Yayasan Buku Utama, 1985. Kemudian, kumpulan sajak Celurit Emas terpilih sebagai Buku Puisi Terbaik di Pusat Bahasa, 1990. Pada 1985, Zawawi memenangkan juara pertama sayembara menulis puisi AN-teve dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-50. Pada 2010, kumpulan sajaknya, Kelenjar Laut, mendapat Hadiah Sastra Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA) dari Kerajaan Malaysia. Buku tersebut juga mendapat The South East Asia Write Award 2011 dari Kerajaan Thailand. Kumpulan sajaknya yang lain adalah Derap-derap Tasbih, Lautmu Tak Habis Gelombang, Bantalku Ombak Selimutku Angin, Madura Akulah Darahmu, Kujilat Manis Empedu, Berlayar di Pamor Badik, dan Mata Badik Mata Puisi.