Endo Suanda

Lahir dan dibesarkan di Majalengka, Jawa Barat, di mana ia belajar kesenian tradisi. Pendidikan akademisnya didapat dari Akademi Seni Tari Indonesia di Bandung dan Yogyakarta, Wesleyan University, dan University of Washington—yang merangkap sebagai pengajar tari dan gamelan. Ia juga terlibat dengan seni kontemporer-eksperimental, yang salah satunya memerankan Aladdin pada produksi opera eksperimental La’ Mama di New York. 

Sebagai akademisi ia juga pernah mengajar di Universitas Sumatera Utara, melakukan penelitian, pendokumentasian, di beberapa daerah, di Indonesia dan luar negeri. Sebagai aktivis kesenian, ia melakukan beberapa upaya pelestarian/revitalisasi: salah satunya adalah menghidupkan-kembali topeng Rasinah di Indramayu, yang sudah menghilang lebih dari 20 tahun. Dalam bidang organisasi, ia pernah menjadi ketua Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, mengelola terbitan Seri Musik Indonesia di Bandung, dan memimpin penerbitan Majalah Gong di Yogyakarta, serta memimpin beberapa lawatan kesenian Indonesia ke luar negeri. 

Kini ia sebagai Direktur Tikar Media (di Bandung), yang mengembangkan sistem pengarsipan kebudayaan (analog dan digital), dan direktur Lembaga Pendidikan Seni Nusantara (di Bogor), yang awalnya mengembangkan bahan ajar dan metodologi pembelajaran kesenian multikultural, tapi kini terfokus pada pembuatan alat musik bambu dengan teknik dan konsep akustik baru.