Willy Fahmy Agiska, lahir di Ciamis, 28 Agustus 1992. Menulis puisi dan beberapa esai sastra. Beberapa puisinya telah diterjemahkan ke bahasa Inggris dan Korea. Kini tinggal di Jakarta dan bekerja di Atelir Ceremai sebagai manager, serta editor lepas. Aktivitasnya yang lain ialah mengelola media sastra online Buruan.co sebagai redaktur puisi. Bergiat di komunitas sastra ASAS (Arena Studi Apresiasi Sastra) UPI. Buku puisinya yang telah terbit di antaranya, Unboxing (Buruan & Co, 2023) dan Mencatat Demam (Kentja Press, 2018). Pada 2019, buku Mencatat Demam dianugerahi penghargaan sebagai “Buku Puisi Terbaik – Anugerah Hari Puisi Indonesia 2019” oleh Yayasan Hari Puisi, serta telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Rafqi Sadikin melalui program Announcement from Translation Founding Program oleh Komite Buku Nasional Indonesia.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags