Raedu Basha alias Badrus Shaleh (1988). Menulis buku nonfiksi dan puisi. Buku-buku nonfiksinya: Sastrawan Santri: Etnografi Sastra Pesantren (2020) mulanya tesis S2 Antropologi UGM yang diganjar tiga penghargaan; Anugerah Sutasoma 2020, Nusantara Academic Award 2019, & Beasiswa Mizan 2017. Ya’ahowu: Catatan Etnografis tentang Nias (2018) catatan residensinya ke Pulau Nias. Buku-buku puisinya: Hadrah Kiai (2017) meraih Anugerah Hari Puisi Indonesia 2017 dan lima besar Penghargaan Buku Sastra Badan Bahasa 2020; Matapangara (2014), dll. Buku Wisata Desa Billapora dalam Sajak (2021) meraih Karya Unggulan Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jawa Timur 2021 & Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 sebagai 5 besar Kategori Puisi. Kemudian Hadrah Nyai (2022). Dalam Hari Santri Nasional, ia dinobatkan sebagai Santri of The Year 2022 sebagai Santri Inspiratif Bidang Seni & Budaya di Gedung MPR RI Jakarta. Sejak lulus dari Antropologi Budaya UGM, dia tinggal di desa kelahirannya, Billapora. Di sana dia mengetuai Yayasan Darussalam yang mengelola pesantren dan sekolah. Kini dia mendirikan perguruan tinggi dan pendidikan ekonomi kreatif batik.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags