Nirwan Dewanto (lahir 28 September 1961) adalah seorang budayawan terkemuka yang dikenal sebagai kurator dan pelaku seni rupa , penyair penulis esai kritik, aktor dan aktivis yang berasal dari Indonesia. Ia adalah penerima Penghargaan Achmad Bakrie XVIII 2022 untuk kategori Sastra. Tahun 2018, Dewanto menerima The S.E.A Writer Award untuk buku kumpulan esai Satu Setengah Mata-Mata (2016). Tahun 2018, Buku Jingga (2018) terpilih sebagai fiksi terbaik oleh majalah Tempo. Sebelumnya, ia juga menerima Penghargaan Sastra Badan Bahasa 2014 untuk buku Buli-Buli Lima Kaki. Tahun 2011, buku Buli-Buli Lima Kaki (2010) memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa kategori puisi. Tahun 2008, buku kumpulan puisinya, Jantung Ratu Lebah, memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa. Saat ini, Dewanto aktif di Komunitas Salihara yang didirikannya bersama jurnalis pendiri majalah mingguan Tempo dan sastrawan Goenawan Mohammad , jurnalis dan novelis Ayu Utami, musisi Tony Prabowo dan lain-lain. Ia adalah redaktur sastra untuk Koran Tempo selama 14 tahun sejak mula media itu terbit tahun 2001; media cetak ini menghentikan penerbitannya dengan edisi terakhir pada 31 Desember 2020, mengacu pada perubahan perilaku pembaca surat kabar serta meningkatnya jumlah pelanggan Koran Tempo versi digital.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags