Heru Joni Putra menulis puisi, esai budaya, dan catatan seni rupa. Ia juga menulis serial Cubadak Kantang, prosa satire berbahasa Minangkabau, di situs garak.id. Buku puisi pertamanya berjudul Badrul Mustafa Badrul Mustafa Badrul Mustafa (Nuansa Cendekia, 2017) beroleh penghargaan sebagai buku puisi terbaik versi Majalah TEMPO 2018 dan Wisran Hadi Award 2019, dan diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh George A Fowler dengan judul Will Badrul Mustafa Never Die: Verse from the Front (Lontar, 2020). Buku keduanya, sebuah non fiksi tentang kontestasi memori, berjudul Suara yang Lebih Keras: Catatan dari Makam Tan Malaka (Footnote Press, 2021). Ia sekarang sedang mempersiapkan buku puisi terbaru, Suatu Hari di Batas Ilmu Pengetahuan.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags