Fitri Setyaningsih lahir di Solo, Jawa Tengah pada 26 Agustus 1978. Sejak kecil, Fitri sudah akrab dengan seni tradisi, mulai dari menonton ketoprak hingga belajar menari Jawa. Kemudian, ia mengambil jurusan tari jalur koreografi di Fakultas Tari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (sekarang Institut Seni Indonesia) di Surakarta. Aktif berkarya sebagai penari maupun koreografer dengan karya diantaranya Mega Mendung, premiere di ACI Gwangju, Korea Selatan (2018); karya kolaborasi dengan Punkasila Rough Machine Soft Power pada Indonesia Dance Festival (2017), dan Choreolab On The Way & Dialogue at The Joint di Frankfurt (2016). Pada 2013 ia berada di Fakultas Tari Universitas Negeri Arizona sebagai visiting artist dan mengajar tari. Ia juga kerap diundang membawakan lokakarya tari di dalam maupun luar negeri. Majalah Tempo mendaulatnya sebagai salah satu seniman penting Indonesia pada 2011. Pada tahun sebelumnya, 2010, ia mendapat penghargaan Icon dari Majalah Gatra. Fitri pernah menerima Hibah Seni Kelola kategori Pentas Keliling untuk karya “Bedoyo Silikon” (2005) dan “Pidato Bunga-bunga” (2007).
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags