Eko Supriyanto yang dikenal dengan nama panggung Eko Pece, lahir di Astambul, Kalimantan Selatan, 26 November 1970. Eko menekuni seni tari dan koreografi saat masuk Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta tahun 1990. Kemudian, Eko melanjutkan kuliah di Department World Arts and Culture di UCLA, California (1998-2001) dan menempuh program S3 Kajian Seni Pertunjukan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Sejak mahasiswa, Eko telah aktif menggarap koreografi, dua di antaranya adalah “Lah” (1994) dan “Leleh” (1996) pernah tampil dalam Indonesian Dance Festival (IDF). Pada tahun 2013, Eko terlibat dalam penggarapan koreografi untuk Festival Teluk Jailolo, Halmahera Barat. Selepas festival, ia juga melahirkan karya trilogi yang ditarikan penari perempuan Jailolo, yaitu “Cry Jailolo”, “Balabala” dan “Salt”. Eko mendirikan Solo Dance Studio dan Eko Dance Company di Surakarta. Ia juga mengajar koreografi di ISI Surakarta. Ia aktif menggarap koreografi untuk film serta perhelatan tingkat nasional dan internasional, misalnya koreografi untuk film Indonesia ”Opera Jawa” karya Garin Nugroho, Asian Games 2018, dan lain sebagainya.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags