Simposium 4_Seni Pertunjukan_Cok Sawitri

Cokorda Sawitri atau dikenal dengan nama Cok Sawitri lahir di Bali, 1 September 1967. Ia adalah seorang seniman, aktivis perempuan, pemain teater, penyair, sekaligus penulis. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, artikel, features telah dimuat di berbagai media, seperti Bali Post, Bali Echo, Nusa Tenggara, Lalitudes, jurnal Kalam, Kompas, Gatra, dan The Jakarta Post. Karya yang sudah diterbitkan antara lain termuat dalam buku Teh Ginseng (Kumpulan Puisi bersama Sanggar Minum Kopi Bali, 1992); Negeri Bayang-Bayang; Antologi Puisi, Geguritan dan Cerpen (Yayasan Seni Surabaya, 1996); Bali Behind The Seen (Kumpulan Puisi, 1999); cerpen Rahim dalam Mata Yang Indah: Kumpulan Cerpen Terbaik Kompas 2001 (Penerbit Buku Kompas, 2001), naskah monolog Aku Bukan Perempuan Lagi (Festival Monolog DKJ Jakarta, 2004), dan novel Tantri, Perempuan yang Bercerita (Kompas, 2011). Ia juga pernah tercatat sebagai kontributor untuk Bali in Living Two Worlds (2002) dan Bali Rediscovered (2004) dan terpilih sebagai Tokoh Seni Pilihan Tempo 2018 untuk kategori Seni Pertunjukan. Selain itu, Cok Sawitri juga menjadi pendiri Kelompok Tulus Ngayah Bali (1990) dan Forum Mitra kasih Bali (1998) yang memfasilitasi pelatihan dasar gender dalam pendekatan budaya.