Hary Budiarto Koriun, lahir di Pati, Jawa Tengah pada 1974, adalah wartawan Harian Riau Pos di Pekanbaru. Ia menamatkan pendidikan dasar hingga SLTA di Jambi sebelum melanjutkan studi di Fakultas Sastra, Universitas Andalas, Padang. Sejak 1992, Hary aktif menulis cerpen, esai, dan cerita bersambung yang dimuat di berbagai media seperti Media Indonesia, Koran Tempo, dan Riau Pos. Beberapa karyanya muncul dalam antologi, termasuk Kaba dalam Kaba (1994) dan Satu Abad Cerpen Riau (2006). Kumpulan cerpen tunggalnya antara lain Tunggu Aku di Sungai Duku (2012) dan Tambang Nanah (2020). Hary juga menulis novel, seperti Nyanyian Batanghari (2005) dan Luka Tanah (2014). Ia telah memenangkan beberapa lomba menulis cerpen, novel, dan karya jurnalistik di tingkat daerah dan nasional, serta diundang ke berbagai acara sastra seperti Ubud Writers & Readers Festival (2010). Pada 2019, ia mengikuti program residensi di NTT dan menerbitkan buku catatan perjalanan Ke Sabu, Kita ke Raijua. Hary juga mendirikan penerbitan Palagan Pustaka dan aktif memberikan pelatihan penulisan di Riau dan Jambi.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags