Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 31 maret 1976, Wuri Handoko, merupakan salah satu staf peneliti di Balai Arkoelogi Maluku, dengan jabatan fungsional Peneliti Madya bidang Arkeologi Sejarah. Mendapatkan gelar Sarjana dari Universitas Hasanuddin pada maret 2002, dan gelar Pasca Sarjana (M.Si) dari Universitas Pattimura, pada Agustus 2016. Saat ini, aktif melakukan penelitian dalam bidang kajian arkeologi sejarah dan etnografi Islam. Dalam perjalanan kariernya telah menghasilkan beberapa karya ilmiah, beberapa diantaranya adalah: Tata Kota Islam Ternate: Tinjauan Morfologi dan Kosmologi (terbit di Kapata Arkeologi, tahun2015).The Continuity of Austronesian Tradition on Islamic And Early Colonial Period In Maluku (artikel Proseding Internasional Diaspora Austronesia: New Perspective; diterbitkan UGM Press, terbit tahun 2016). Salam-Sarani dan Tradisi Orang Basudara: Pelajaran dari Masa Lalu tentang Relasi Islam –Kristen, Multikulturalisme dan Identitas Orang Maluku (Artikel bagian dari Buku Menelusuri Identitas kemalukuan, Penerbit Kanisius, 2017). Setelah 13 tahun berkarier sebagai fungsional peneliti di Balai Arkeologi Maluku (2006-2019) sejak Februari 2019, menjalani tugas structural sebagai Kepala Balai Arkeologi Provinsi Sulawesi Utara (2019-sekarang). Selain aktif menulis di berbagai jurnal ilmiah, juga aktif menulis di Blog Kompasiana dengan nama pena Mas Han, sejak Juni 2020 hingga sekarang.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags