Aminudin TH Siregar, menyelesaikan sarjana seni grafis dengan tema Petani pada 1997 dan magister di FSRD-ITB dengan judul tesis Analisa Diskursif Seni Rupa Modern Indonesia pada 2006. Sejak 1999 diangkat menjadi Pegawai Negeri dan dosen tetap di FSRD-ITB, aktif bekerja sebagai kurator pameran, menulis kritik di sejumlah media massa, menerbitkan dan menulis buku BlupArt! (pod, 1999), Seni Lukis Baru: Setelah Seni Non Representasional di Bandung (2004), Sang Ahli Gambar: Sketsa, Gambar dan Pemikiran S. Sudjojono (2011); menyunting buku Modern Miring (2005) dan Seni Rupa Modern: Esai-esai Pilihan (2006). Pada 2002 melakukan riset kuratorial di New York atas dukungan Asian Cultural Council selama 3 bulan; program residensi kurator di Gertrude Contemporary Art Spaces, Melbourne, Australia selama 1,5 bulan (2005); meriset Seni Rupa Indonesia di Masa Pendudukan Jepang: Keimin Bunka Shidosho di Fukuoka Asian Art Museum (FAAM, 2008), Fukuoka, Jepang selama 3 bulan; mengikuti lokakarya Museum and Cultural Heritage di Belanda selama 1 bulan (2014); menerima grant dan mengikuti lokakarya Reconciliation And Cultural Recovery Program dari Australian Award Fellowship di University of Melbourne selama 1 bulan (2014); menjadi ajun kurator di The National Gallery of Singapore untuk masa kerja 1 tahun (2014-2015). Saat ini sedang meneliti masalah sejarah seni rupa Indonesia – kandidat Ph.D di Universitas Leiden.
Aminuddin Th Siregar membawakan materi dalam ceramah umum seri Claire Holt. Ia membahas Claire Holt dalam sejarah seni rupa Indonesia. Hal ini sejalan dengan bidang penelitiannya yang meneliti tentang sejarah seni rupa di Indonesia.