
Zawawi Imron adalah penyair dan budayawan asal Madura yang dikenal dengan sebutan “Penyair Celurit Emas”. Lahir di Sumenep, Madura pada 3 April 1946, Zawawi mulai dikenal dalam dunia sastra Indonesia sejak Temu Penyair 10 Kota di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada tahun 1982. Karyanya menggambarkan perpaduan antara religiusitas Islam, nilai-nilai kemanusiaan, dan kearifan lokal Madura dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Kumpulan sajaknya Bulan Tertusuk Ilallang mengilhami sutradara Garin Nugroho untuk membuat film layar perak dengan judul yang sama. Buku puisinya Celurit Emas (1986) meraih penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta, dan pada 2012 ia dianugerahi Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia atas dedikasinya dalam dunia sastra. Di tahun yang sama, ia menerima penghargaan “The S.E.A Write Award” dari keluarga kerajaan Thailand. Sebagai penyair, Zawawi juga aktif sebagai pendakwah dan pembicara kebudayaan, memperjuangkan nilai-nilai moral dan spiritual melalui sastra lisan maupun tulisan. Puisi-puisinya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, menjadikannya salah satu suara penting sastra dan spiritualitas Indonesia modern.



