Salman Yoga, lahir dan besar di Takengon, Aceh Tengah. Memimpin sejumlah komunitas dan aktif di sejumlah organisasi sosial, profesi, seni dan gerakan kebudayaan. Menulis semua genre sastra dalam bahasa daerah dan Bahasa Indonesia, kurator, editor buku, mengajar di beberapa perguruan tinggi juga bertani Kopi Gayo. Album baca puisinya tentang konflik Aceh “Mencintai Aceh Dengan Asap Ganja” 1999, buku tunggalnya “Sajak-Sajak Rindu” 1995, “Cicimpala Putih” 2004, Novel “Tungku” 2006, “White Orchids Gayo Soil“ 2016, “Satu Cerita 14 Bahasa” 2019, “Pungi den Pakan Laya” 2020, “Likes” 2021, “Belbuk” 2022, “Batu Rupa Perempuan Membatu dan Rempah Ganja” 2024, “Komunikasi Seni, Empat Lakon Drama” dan “Empat Monolog -Wih-“ proses penerbitan. Selain itu hasil penelitian, artikel, features, puisi, pantun, cerpen, terjemahan terangkum dalam puluhan buku dan jurnal yang sebagiannya telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Rusia, Arab, Jerman, Spanyol, dalam 13 bahasa etnik di Provinsi Aceh serta dalam 40 bahasa etnik nusantara lainnya. Menterjemahkan tiga prosa Jerman karya Franz Kafka ke dalam Bahasa Gayo 2024. Email: salmanyoga@yahoo.co.id.