Mashuri lahir di Desa Wanar, Lamongan, 27 April 1976. Berikhtiar menyuntuki hal-ihwal tradisionalitas dan religiusitas. Jebolan dua pesantren di kota kelahirannya. Menempuh S1 Sastra Indonesia-Universitas Airlangga, S2 Ilmu Sastra-Universitas Gadjah Mada, dan kini sedang merampungkan studi doktoral Ilmu Susastra di Universitas Indonesia. Menulis puisi, cerpen, novel, esai, naskah drama, folklor, karya jurnalistik, dan karya tulis ilmiah bidang sastra dan filologi. Pernah menjadi jurnalis di Surabaya 1999—2011, pengkaji-peneliti sastra di Balai Bahasa Jawa Timur 2006—2021, dan sejak 2022 berhikmat sebagai peneliti di Pusat Riset Manuskrip, Literatur dan Tradisi Lisan—BRIN. Karyanya tersiar di berbagai buku dan media. Buku puisi tunggalnya Jawadwipa 3003 (2003), Pengantin Lumpur (2005), Ngaceng (2007), Munajat Buaya Darat (2015), dan Dangdut Makrifat (2018). Novelnya Hubbu (2007) dan Posmoderna (2023). Buku hasil penelitiannya Katalog Naskah Kuno di Jawa Timur (2014).
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags