Kurnia Effendi dilahirkan di Tegal, 20 Oktober 1960. Menulis pertama kali di media massa tahun 1978. Di era 80-an gemar mengikuti sayembara menulis, berhasil meraih sekitar 30 penghargaan, delapan di antaranya sebagai juara pertama. Lulusan Desain Interior FSRD ITB ini pernah menjabat Presiden Grup Apresiasi Sastra ITB (1986-87). Telah menerbitkan 25 buku tunggal aneka genre (puisi, cerpen, esai, novel, dan biografi), berbagai karyanya terhimpun dalam hampir 200 antologi bersama. Buku Kincir Api (kumcer, GPU, 2005) shortlist Khatulistiwa Literary Award 2006. Buku Anak Arloji (kumcer, Serambi, 2011) meraih hadiah sastra Badan Bahasa 2013. Buku Mencari Raden Saleh (kumpulan puisi, Diva Press, 2019) mendapatkan Anugerah Pustaka Terbaik bidang puisi dari Perpustakaan Nasional RI. Selain menulis, juga menjadi juri lomba sastra, mentor penulisan kreatif, penyunting lepas, redaktur budaya Parle (2005-2017) dan majalah sastra Majas (2018-2020), serta kurator festival sastra. Pada 2017 mengikuti program residensi beasiswa unggulan dari Kemendikbud, memilih Negeri Belanda untuk riset novel mengenai Raden Saleh, diterbitkan dengan judul Pangeran dari Timur (Bentang Pustaka, 2020) ditulis bersama Iksaka Banu. Sedang menyiapkan kumpulan cerpen berlatar Eropa, kumpulan puisi tentang batik, dan memoar berisi pengalaman tinggal dua bulan di Leiden. Kef, demikian panggilan akrabnya, adalh alumni Mimbar Penyair Abad 21, tergabung dalam Komunitas Sastra Indonesia sejak 1996, menjadi talent Indonesia Writers Incorporation, membangun Komunitas “Membaca Raden Saleh” (sejak Juni 2022). Menjadi peserta aktif BWCF pada tahun 2016 (saat inisiasi asosiasi penulis Indonesia) dan 2019, menjadi penulis puisi di website BWCF.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags