Dwi Pranoto lahir di Banyuwangi. Setahun bekerja di sebuah perusahaan pelayaran yang beroperasi di selat Bali kemudian mukim beberapa bulan di Cilegon sebelum menghabiskan masa ±8 tahun di Jakarta. Selama tinggal di Jakarta sempat berteater bersama Teater Tanah Air dan Kelompok Teater Kami. Kembali ke Banyuwangi untuk kurang lebih setahun lantas pindah ke Jember. Menerbitkan berkala seni & budaya Lepasparagraf (hanya sampai nomor 6) dan mendirikan Kelompok RumahKata. Puisinya dimuat antara lain di antologi bersama Cerita dari Hutan Bakau (Pustaka Sastra, 1994), dan Lelaki Kecil di Terowongan Maling (Melati Press, 2013). Buku puisi tunggalnya Hantu, Api, Butiran Abu (Gress, 2011). Karya terjemahannya Piramid (Marjin Kiri, 2011), novel karya Ismail Kadare. Esai kritik sastranya “Puisi-Puisi Afrizal Malna: Bahasa yang Diam-Diam Meninggalkan Tubuh” memenangkan Sayembara Kritik Sastra Badan Bahasa tahun 2020.
Borobudur Writers & Cultural Festival
Borobudur Writers & Cultural Festival adalah wahana pertemuan bagi para penulis baik fiksi maupun non fiksi, para pekerja kreatif, aktivis budaya dan keagamaan lintas iman. Pada tiap tahunnya BWCF berusaha menyajikan tema utama terpilih yang dianggap mampu merangsang para hadirin untuk menyadari kembali keunikan dan kekayaan berbagai pemikiran sastra, kesenian dan religi nusantara.
Popular
Recent
Comments
Tags